ANALISIS MATERIAL SIRTU MERAH DAN SIRTU SUNGAI BOTAWA SEBAGAI BAHAN JALAN KELAS A DAN KELAS B KABUPATEN WAROPEN, PAPUA
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sains dan Teknologi Papua
Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan material lokal yaitu sirtu merah dan sirtu
sungai yang dapat dipergunakan sebagai material kelas A dan kelas B pada perkerasan
jalan. Perencanaan tebal perkerasan diawali dengan pemeriksaan material di
laboratorium sehingga mendapatkan karakteristik material sirtu merah dan sirtu sungai
dan menentukan tebal perkerasan menggunakan metode analisa komponen. Hasil
penelitian didapat bahwa material sirtu merah dapat digunakan sebagai material kelas
B dan material sirtu sungai dapat digunakan sebagai material kelas A dan kelas B.
Nilai CBR untuk sirtu merah (28 %), sirtu sungai (18%) dengan nilai CBR tersebut
didapat DDT untuk sirtu merah (7.9 %), sirtu sungai (7.1 %). Lintas Ekivalen Rencana
tahun ke 5 (LER5) adalah 3.089 dan untuk Lintas Ekivalen Rencana tahun ke 10 (LER10)
adalah 19. Dipakai nomogram No.7 dengan ITP = 2.9 – 2.0 dan No.6 dengan ITP = 3.4
– 3.0 . Didapatkan tebal perkerasan untuk lapis pondasi atas adalah 15 cm, lapis
pondasi bawah adalah 24 cm dan lapis penetrasi adalah 5 cm.