PENGARUH OVERLAPPING RUTE BUSWAY KORIDOR 7 TERHADAP FAKTOR PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM UNTUK PERJALANAN STUDI KASUS: ANGKUTAN UMUM BUSWAY DENGAN ANGKUTAN UMUM MIKROLET
Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Indonesia
Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Abstrak
Perkembangan kota yang sangat pesat terutama di Jakarta menyebabkan meningkatnya
volume lalu lintas, memerlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai yang
dapat menunjang aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam rangka optimalisasi
pengoperasian angkutan umum dengan implementasi program sistem BRT pada koridor 7
(Kp. Rambutan – Kp. Melayu) yang merupakan bagian dari manajemen
permintaan/pergerakan lalu lintas, maka perlu diikuti dengan langkah dan penanganan
terhadap dampak yang ditimbulkan. Tujuan dari penelitian adalah menganalisa pengaruh
adanya Jalur Khusus Bus koridor 7 terhadap faktor pemilihan moda angkutan umum oleh
penumpang antara busway dengan mikrolet. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif dimana faktor kenyamanan, keamanan, tarif, waktu tunggu, waktu tempuh, jarak
tempuh dan aksesibilitas menjadi tolak ukurnya. Untuk analisis data menggunakan metoda
Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan program expert choice. Hasil dari
penelitian adalah, faktor kenyamanan memiliki bobot yang paling besar yaitu 17,7%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menurut responden faktor kenyamanan
merupakan faktor yang paling penting dalam melakukan perjalan.