AKULTURASI BUDAYA PADA PERKEMBANGAN KERATON KASEPUHAN CIREBON

Happy Indira Dewi
http://www.gunadarma.ac.id
Gunadarma University
Indonesia
Anisa Anisa
http://www.gunadarma.ac.id
Gunadarma University
Indonesia

Abstract

Cirebon merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki sejarah dan kebudayaan
yang menarik untuk diamati. Banyak peninggalan dari masa lampau yang pada saat ini
kemudian dijadikan benda cagar budaya. Diantara bangunan peninggalan sejarah yang
ada di Cirebon, Keraton merupakan bangunan yang dapat menggambarkan kebudayaan
Indonesia. Kota Cirebon memiliki tiga keraton yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton
Kanoman dan Keraton Kacirebonan. Masing-masing keraton tersebut memiliki sejarah
yang saling terkait dan memiliki persamaan serta perbedaan fisik antara satu dengan
yang lainnya. Pada penelitian ini Keraton Kasepuhan dijadikan sebagai studi kasus,
dengan pertimbangan Keraton Kasepuhan merupakan Keraton pertama yang berdiri di
Cirebon, Keraton Kasepuhan terkait langsung dengan sejarah awal mulanya terbentuk
kota Cirebon dan secara nonfisik Keraton Kasepuhan memiliki sejarah masuknya
berbagai suku, agama dan budaya di Cirebon. Hal ini bisa dilihat pada perkembangan
Keraton Kasepuhan yang berawal dari Padepokan Pakungwati sampai menjadi Keraton
Kasepuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan adanya akulturasi
berbagai budaya pada pekembangan keraton Kasepuhan. Penelitian ini menggunakan
paradigma naturalistik dengan mengambil data dan menganalisis secara kualitatif.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah ditemukannya akulturasi dari budaya
Cina, Eropa, Jawa, Hindu dan Budha pada perkembangan fisik keraton Kasepuhan
Cirebon tersebut.


Abstract
Cirebon is a small city in Indonesia which has an interesting history and culture. We can
still find many relics from the past and used as objects of cultural conservation. Among
them is palace (“Keraton”). Cirebon city has three palaces namely Kasepuhan, Kanoman
and Kacirebonan Palaces. How ever each palace has similarities history and physical
inter-related as well as differences between one another. In this study we choosed
Kasepuhan Palace as a case study, with consideration it is the first built in Cirebon.
Keraton Kasepuhan directly related to the early history of the town. More ever,
Kasepuhan Palace also has a history of inclusion of ethnicity, religion and culture in
Cirebon. It’s shown on the development of Keraton Kasepuhan. The development of
Kasepuhan Keraton was initially as Pakungwati Padepokan and became Kasepuhan
Palace after some period of times. The objective of this research is to demonstrate the
existence of acculturation various cultures on Kasepuhan palace history. This study used
a naturalistic paradigm to retrieve and analyze the data qualitatively. Result discovered
the existence of acculturation of Chinese, Europe, Java, Hinduism and Buddhism cultures
on the physical development of the palace of Cirebon Kasepuhan.

Information
Abstract Tweet
6126 times PDF : 1427 times
Article Tools



Email the author (##plugins.block.readingTools.loginRequired##)