KETINGGIAN BEBATURAN BANGUNAN RUMAH TRADISIONAL BALI SEBAGAI SALAH SATU PENANDA TINGKAT KESAKRAL DAN PROFANANNYA

I Nyoman Widya Paramadhyaksa
http://www.gunadarma.ac.id
Gunadarma University
Indonesia

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai korelasi antara ketinggian
bebaturan (dasar) bangunan dalam areal rumah tradisional Bali dengan tingkat kesakral
dan profanannya. Metode analisis yang digunakan adalah metode hermeneutik dan
komparatif. Nilai tingkat kesakral dan profanan bangunan tradisional Bali ditentukan
berdasarkan beberapa pendekatan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan atas
posisi bangunan dalam areal rumah, bentuk bangunan, fungsi bangunan, kegiatan ritual
penghuni rumah, dan persepsi pemakai terhadap makna bangunan yang bersangkutan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ketinggian dasar bangunan rumah tradisional
Bali dapat dijadikan sebagai salah satu penanda tingkat kesakral dan profanan
bangunan yang bersangkutan.


Abstract
This study is aimed to obtain description about correlation between the height of
bebaturan (base or foot part) of structures in the complex of traditional Balinese houses
and the grade of their holiness and profane. The methods of hermeneutics and
comparative are used in the analysis. The grade of holiness and profane of the traditional
Balinese structures is determined by some approaches. They are the position of the
structures in the house area, the morphology of the structures, the function of the
structures, the ritual activities of the host, the host perception towards the function of the
structures. The result shows that height of base part of traditional Balinese houses
structures can be used as an indicator to see its grade of the holiness and profane of the
structures.

Information
Abstract Tweet
557 times PDF : 259 times
Article Tools



Email the author (##plugins.block.readingTools.loginRequired##)