ANALISIS RISIKO BIAYA PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN DI PROVINSI PAPUA

Mansur Sjawal
http://www.gunadarma.ac.id
Gunadarma University
Indonesia

Abstract

Pembangunan Proyek Jembatan di Provinsi Papua dari tahun ke tahun selalu
menghadapi masalah yang sama, seperti keterlambatan pekerjaan, terjadinya
pembengkakan biaya konstruksi, kekurangan dana pembangunan dan keterlambatan
administrasi kontrak, kualitas pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor seperti sumber daya manusia yang tidak punya
kemampuan. Permasalahan juga muncul karena kondisi geografis dan topografi
wilayah Papua yang begitu sulit. Hampir seluruh wilayahnya adalah hutan lebat,
dengan sungai, tebing, jurang, karang terjal dan lembah dengan tanah lembek. Hal–hal
tersebut merupakan bagian dari risiko dalam proyek konstruksi jembatan. Oleh karena
risiko selalu terjadi di dalam proyek konstruksi, maka perlu dilakukan kajian mengenai
analisis risiko terhadap biaya pelaksanaan pada proyek konstruksi jembatan. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui risiko yang terjadi pada proyek konstruksi jembatan.
Identifikasi risiko dilakukan menurut persepsi pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
proyek konstruksi jembatan yaitu konsultan, kontraktor dan pemilik. Objek penelitian
difokuskan pada proyek konstruksi jembatan dengan konstruksi beton bertulang dan
beton komposit (beton dan baja). Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan
interview yang ditujukan kepada responden yang terdiri dari konsultan, kontraktor
dan pelaksana teknis kegiatan. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan
perhitungan probabilitas dan dampak, untuk mendapatkan nilai risiko masing-masing
persepsi. Dengan nilai risiko tersebut dilakukan analisis statistik dengan Uji Anova
untuk mendapatkan perbedaan persepsi antara konsultan, kontraktor dan pelaksana
teknis terhadap risiko biaya pelaksanaan. Dari hasil analisis risiko terhadap biaya
pelaksanaan, diperoleh risiko tertinggi, menurut konsultan adalah produktivitas
tenaga kerja yang rendah. Menurut kontraktor adalah kondisi cuaca. Menurut
pelaksana teknis adalah tenaga kerja yang tidak punya kemampuan. Sedangkan
perbedaan persepsi antara konsultan, kontraktor dan pelaksana teknis terhadap risiko
biaya menunjukan bahwa konsultan lebih besar dalam menerima risiko dari
pada kontraktor dan pelaksana teknis.


Abstract
Bridge project development in Papua province from year to year, always face the same
problems, such as the late of work, the swelling of the construction costs, lack of funds
and delays in construction contract administration, quality of work that is not to
specification. This is caused by several factors such as human resources who do not
have the ability. Problems also arise due to geographical and topographical conditions
of the Papua region. Almost the entire area is dense forest, with rivers, cliffs, and
valleys with soft soil. These things are part of the risk in the bridge construction
project. Because the risk is always going on in the construction project, it is necessary
to do a risk analysis study on the cost of implementing on bridge construction projects.
The purpose of this research is to know the risks that occur in the bridge construction
project. Risk identification was done based on perception of those involved in the
implementation of a bridge construction project, such as consultants, contractors and
owners. Object of research focuses on bridge construction projects with reinforced
concrete construction and concrete composite (concrete and steel). Data was collected
through questionnaires and interviews with respondents consisting of consultants,
contractors and technical and operational activities. The data collected was processed
by calculating probability and impact, to get the value of each risk perception. With
that risk value, statistical analysis was performed by deploying Anova test for
investigate the difference of perception among consultants, contractors and technical
implementation towards the risk costs. Result shows that from the point of view of
consultant, the implementation costs due to productivity of labor is low. According to
the contractor, the implementation costs higher due to the weather conditions.
According to the technical implementation, the implementation costs higher due to
unskilled labor. While differing perceptions between consultants, contractors and
technical implementation of risk shows that the cost of larger consulting in accepting
the risk of the contractor and the technical implementers.

Information
Abstract Tweet
1112 times PDF : 416 times
Article Tools



Email the author (##plugins.block.readingTools.loginRequired##)