TEORI STRUKTUR KOTA DAN APLIKASINYA PADA KOTA BOGOR

Prima Jiwa Osly
http://www.Gunadarma.ac.id
Universitas Gunadarma
Indonesia
Meydian Sartika Dewi
http://www.Gunadarma.ac.id
Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Kota Bogor saat ini telah menjadi salah satu daerah penyangga yang sangat berpengaruh
bagi kelangsungan hidup Kota Jakarta. Perkembangan daerah ini sangat dipengaruhi
oleh perkembangan daerah permukiman yang sangat pesat apabila dibandingkan
dengan daerah penyangga lainnya seperti Tangerang, Bekasi dan Depok. Penelitian
ini menggunakan teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis), software ArcView
versi 3.3, metode tumpang tindih langsung (overlay intersept), centroid dan proximity
terhadap peta-peta tematik yang dibuat. Penggunaan lahan untuk permukiman menghabiskan
70% penggunaan lahan kota. Ruang KPB (Kawasan Pusat Bisnis) yang menjadi
inti pertumbuhan daerah semakin hari semakin terjepit oleh ruang permukiman.
Centroid KPB Kota Bogor yang terletak pada pusat Kota Bogor hanya bisa berkembang
mengikuti pola jaringan transportasi yang ada saat ini, maka penelitian ini bertujuan
untuk melihat struktur keruangan Kota Bogor, khususnya sebaran Kawasan Pusat Bisnis.
Sesuai dengan keberadaannya maka struktur ruang Kota Bogor mengikuti teori sektor.
Sedangkan untuk pola perekonomian kota mengikuti pola pita. Hal ini menunjukkan bahwa
untuk menghindari kesemrawutan struktur dan pola ruang kota maka perlu pengaturan
pola ruang permukiman sehingga KPB dapat berkembang dengan baik.


Abstract
Bogor has become one of the buffer areas, which significantly affects the living of
Jakarta. Therefore the development of Bogor’s buffer zone is greatly influenced by the
fast expansion of community resettlement area there comparison with other buffer areas
such as Tangerang, Bekasi and Depok. The dat obtained were analyzed using what is socalled
GIS (geographical information system) technology assisted by ArcView software of
version 3.3, and implementing overlay-intercept, centroid and proximity on thematic
maps as neatly formed. In Bogor, the land-use activities for community resettlement have
sacrificed 70 % of town area. Nowadays, central business district (CBD) being the core
of area development has become even squeezed by the eaxpansion of community
resettlement. The CBD in Bogor which is located in its centre town can only be developed
conforming to the currently available-transportation network there. In accordance with
its city structure, the town space in Bogor will follow the theory sector. Meanwhile, its
economy characteristics will abide by the so-called ribbon pattern. This indicates that to
avoid the disorder in town structure and its space pattern, the appropriate arrangements
of resettlement-space pattern are needed so that the CBD will develop smoothly.
Keywords : central business distric, centroid, city structure theory, ribbon pattern,
resettlement.

Information
Abstract Tweet
14937 times PDF : 1615 times
Article Tools



Email the author (##plugins.block.readingTools.loginRequired##)