MEMPREDIKSI KUAT LENTUR BERDASARKAN KUAT TEKAN BETON NORMAL
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Kekuatan beton diketahui dari kuat tekan (f’c) dan kuat lentur (fs) yang dimiliki. Tujuan dari penelitian ini memprediksi kuat lentur beton normal pada umur 7 hari dan 21 hari. Metode penelitian ini adalah melakukan penelitian di laboratorium dan perencanaan campuran menggunakan metode ACI. Benda uji yang dibuat benda uji kubus K- 200, K- 300 dan K-350 dan benda uji beton silinder dengan mutu beton f’c = 16,6 Mpa, f’c = 25 Mpa dan f’c = 30 Mpa. Nilai prediksi antara kuat tekan dan kuat lentur beton normal pada umur 7 hari yaitu 1 dan pada umur 21 hari 0,91. Nilai prediksi diperoleh dengan metode interpolasi. Hasil prediksi kuat lentur pada beton K-200 umur 7 hari diperoleh kuat lentur fs = 10 Mpa dan 21 hari fs = 11,76 Mpa. Beton K-300 umur 7 hari fs = 10,25 Mpa dan 21 hari fs = 12,70 Mpa. Beton K-350 umur 7 hari fs = 13,23 Mpa dan 21 hari fs = 14,11 Mpa. Hasil prediksi kuat lentur pada beton silinder f’c = 16,6 Mpa umur 7 hari fs =2,45 Mpa dan 21 hari fs = 2,88 Mpa. Beton Silinder f’c = 25 MPa umur 7 hari fs = 2,83 Mpa dan 21 hari fs = 3,86 Mpa. Beton silinder f’c = 30 Mpa pada umur 7 hari fs = 3 Mpa dan 21 hari fs = 4,27 Mpa. Hasil pengujian diperoleh bahwa kuat tekan berbanding lurus dengan kuat lentur beton.
Keywords
References
Suryani, A (2018), Korelasi Kuat Lentur Beton dengan Kuat Tekan Beton, Jurnal Saintis, Vol.18, No.2
Arusmalen,G (2011), Perbandingan Peningkatan Kuat Tekan Beton dengan Kuat Lentur pada Berbagai Umur, Jurnal Teknik Sipil, Vol. 7, No. 2, pp. 98-192
ASTM C 150-92, Standard Specification for Portland Cement.
Badan Standarisasi Nasional (1990), Standarisasi Nasional Indonesia: Metode Pengujian Kuat Tekan Beton (SNI 03-1974-1990)
Badan Standarisasi Nasional (1995), Standarisasi Nasional Indonesia: Tata Cara Pengadukan Pengecoran Beton (SNI 03-3976-1995)
Badan Standarisasi Nasional (1996), Standarisasi Nasional Indonesia: Metode Pengujian Kuat Lentur Beton dengan Balok Uji Sederhana yang Dibebani Terpusat Langsung (SNI 03-4154-1996)
Badan Standarisasi Nasional (1996), Standarisasi Nasional Indonesia: Metode Pengujian Jumlah Bahan dalam Agregat yang Lolos Saringan No.200 (0,0075 mm (SNI 03-4142-1996)
Badan Standarisasi Nasional (2000), Standarisasi Nasional Indonesia: Tata Cara Pembuatan Rencana Campura Beton Normal (SNI 03-2834-2000)
Badan Standarisasi Nasional (2002), Standarisasi Nasional Indonesia: Metode pengujian Mutu Air untuk Digunakan Dalam Beton (SNI 03-6817-2002)
Badan Standarisasi Nasional (2002), Standarisasi Nasional Indonesia: Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung . (SNI 03-2874-2002)
Badan Standarisasi Nasional (2004), Standarisasi Nasional Indonesia: Semen Portland (SNI 15-2049-2004)
Badan Standarisasi Nasional (2008), Standarisasi Nasional Indonesia: Cara Uji Bliding dari Beton Segar (SNI 4156:2008)
Badan Standarisasi Nasional (2008), Standarisasi Nasional Indonesia: Cara Uji Slump (SNI 4156:2008)
Badan Standarisasi Nasional (2011), Standarisasi Nasional Indonesia: Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium (SNI 2493:2011)
Badan Standarisasi Nasional (2013), Standarisasi Nasional Indonesia: Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013)
Departemen Pekerjaan Umum, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, SK -SNI T-15-1990-03, Yayasan LPMB, Bandung, 1990
Edo, P dan Endang, S (2016), Kajian Kuat Tekan dan Kuat Belah Beton kertas (Papercrete) Dengan Bahan Tambah Serat Nylon, Jurnal Fropil, Vol. 4, No.1.
Fanto, P dan Tanudjaja, H (2015), Pengujian Kuat Tarik Lentur Beton dengan Variasi Kuat Tekan Beton, Jurnal Sipil Statik, Vol.3, No.13, pp.313-321.
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI), 1971.
Krisnamurti (2008), Pengaruh Prosentase Penambahan Accelerator Terhadap Kuat Tekan Beton Normal , Jurnal Rekayasa, Vol. 5, No. 1.
Yohanes, T (2015), Pengaruh Kuat Tekan Terhadap Kuat Lentur Balok Beton Bertulang, Jurnal Sipil Statik, Vol. 3, No. 5, pp. 315-350.