PERBAIKAN TANAH LEMPUNG BERLANAU MENGGUNAKAN KOMBINASI PERKUATAN ANYAMAN BAMBU DAN GRID BAMBU

Aef Saefudin
Program Studi Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Indonesia
Sri Wulandari
Program Studi Teknik Sipil Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Berbagai metode perbaikan tanah telah banyak dikembangkan, salah satunya dengan perkuatan tanah sebagai alternatif pemecahan masalah terhadap daya dukung tanah yang rendah dan besarnya penurunan. Dalam penelitian ini, anyaman bambu dan grid bambu digunakan sebagai material perkuatan yang diharapkan dapat menjadi alternatif material perkuatan untuk meningkatkan daya dukung tanah lempung dengan variasi kedalaman perkuatan, jarak grid dan spasi lapis perkuatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan daya dukung dari setiap variasi dengan nilai daya dukung tanpa perkuatan. Metodologi peneltian yang digunakan adalah pengujian dengan skala laboratorium. Data yang didapatkan dari pengujian tersebut kemudian dianalisa dengan membandingkan nilai daya dukung antara tanah tanpa perkuatan dengan menggunakan perkuatan yang dinyatakan dalam Bearing Capacity Ratio (BCR). Dari studi model di laboratorium diperoleh hasil bahwa dengan adanya pengurangan kedalaman perkuatan, jarak grid dan pengurangan spasi lapis perkuatan akan memberikan angka rasio daya dukung (BCR) yang semakin besar. Hasil diperoleh kombinasi yang memberikan nilai daya dukung tertinggi adalah penggunaan jarak grid 5 cm perkuatan dengan jarak kedalaman 0,15B (B adalah lebar pondasi) dengan spasi perkuatan (z) 0.4B. Nilai daya dukung tersebut sebesar 68 kPa dengan rasio daya dukung (BCR) sebesar 4 atau persen peningkatannya sebesar 300%.

Keywords
Anyaman Bambu, Grid Bambu, Daya Dukung Tanah
References

Anonim (1998) Standard Specification of Transport Materials and Method od Sampling and Testing.American Association of State Highway and Transportation Official, Washington DC.

Angelina Usman. (2014) Studi Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Gambut Menggunakan Kombinasi Perkuatan Anyaman Bambu Dan Grid Bambu Dengan Variasi Lebar Dan Jumlah Lapisan Perkuatan. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, Vol. 2, No. 3, Hal. 297 – 302.

Niken Silmi Surjandari. (2007) Pengaruh Anyaman Bambu Terhadap Daya Dukung Dan Penurunan Pondasi Dangkal Pada Tanah Kohesif. Media Teknik Sipil, Hal. 49 – 56.

Nugroho, S. A. (2011) Studi Daya Dukung Pondasi Dangkal pada Tanah Gambut dengan Kombinasi Geotekstil dan Grid Bambu. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 18 No. 1, hal. 31 – 40.

Ratna Dewi, dkk. (2013) Peningkatan Daya Dukung Tanah Dengan Perkuatan Anyaman Dan Grid Bambu. Proceedings, 17th Annual Scientific Meeting, 13 - 14 November 2013, Jakarta.

Utomo, Puntjo. (2004) Daya Dukung Ultimit Pondasi Dangkal Di Atas Tanah Pasir Yang Diperkuat Geogrid. Civil Engineering Dimension, Vol. 6, No. 1, 15–20. Universitas Tadulako. Sulawesi Tengah.

Yelvi. (2008) Disain Anyaman Bambu Yang Dimodifikasi Sebagai Bahan Pengganti Geotextil Untuk Pemisah Antara Lapis Pondasi Bawah Jalan Dengan Tanah Dasar Lunak. Rekayasa Sipil, Volume IV, Nomor 1. Politeknik Negeri Padang. Padang.

Information
PDF
1857 times PDF : 1344 times
Article Tools



Email the author (##plugins.block.readingTools.loginRequired##)