PENGARUH CAMPURAN GARAM DENGAN UJI PEMADATAN PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gunadarma
Indonesia
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Bangunan konstruksi membutuhkan kondisi tanah yang baik agar dapat dilakukan pembangunan di atasnya tanpa mengurangi kekuatan menampung beban. Tanah lempung memiliki banyak jenis, salah satunya adalah tanah lempung ekspansif. Tanah lempung ekspansif membutuhkan penanganan khusus dalam penggunaannya. Penelitan ini menggunakan tanah lempung ekspansif yang berada di Desa Hambalang, Sentul, Jawa Barat sebagai objek penelitian. Tanah lempung ekspansif ini diteliti karena banyak mengakibatkan struktur jalan pada daerah tersebut mengalami kerusakan, diantaranya runtuhnya dinding penahan tanah dan terangkatnya perkerasan jalan di daerah tersebut. Tanah ini memiliki kembang susut yang tinggi yang dipengaruhi oleh jumlah air yang masuk ke dalam pori-pori tanah. Pada tanah lempung ekspansif ini dapat dilakukan perbaikan dengan cara mencampurkan beberapa bahan alami maupun kimia agar tanah berubah kondisi dari tanah buruk ke tanah baik. Dalam penelitian ini digunakan bahan campuran yang mudah didapatkan yaitu garam. Penelitian ini menggunakan perbandingan antara tanah asli dengan tanah campuran 10% garam. Uji sampel tanah ini dilakukan pengujian laboratorium seperti kadar air, berat isi, berat jenis serta uji pemadatan. Berdasarkan pengujian, didapatkan kadar air optimum tanah asli sebesar 45,87% dan berat isi kering tanah asli 0,12 gr/cm3, sedangkan tanah dengan campuran 10% garam didapatkan kadar air optimum sebesar 17,65% dengan berat isi kering 1,50 gr/cm3. Hal ini menunjukkan bahwa garam dapat menurunkan kadar air yang terkandung dalam tanah.
Kata kunci: berat isi, garam, kadar air optimum, lempung ekspansif, uji pemadatan