DAMPAK PSIKOLOGIS PERCERAIAN ORANG TUA
Universitas Merdeka Malang
Indonesia
Universitas Merdeka Malang
Indonesia
Universitas Merdeka Malang
Indonesia
Abstract
Perceraian ialah keadaan yang dimana berakhirnya suatu hubungan suami dan istri baik secara hukum maupun agama. Dimana jumlah kasus perceraian pada tahun 2019 terjadi berkisar 2,94%, pada tahun 2020 telah mengalami penurunan sebesar 2,42%, dan tahun berikutnya 2021 angkat perceraian mulai melonjak berkisar 3,09%. Pada kasus perceraian ini akan banyak anak yang mengalami dampak dari adanya perceraian orang tua yang terjadi, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dampak perceraian orang tua pada remaja. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Sedangkan untuk analisis data dalam penelitin ini menggunakan beberapa tahapan (1) pengambilan data (2) reduksi data (3) penyajian data /display data dan (4)penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini mendapatkan hasil bahwa percereaian orang tua memiliki dampak yang cukup besar pada remaja, adapun bentuk dampak yang ditimbulkan oleh perceraian orang tua pada remaja yakni, kehilangan figur orang tua (menurunnya tingkat percaya diri dan tidak mendapat kebutuhan materi), perubahan sikap (tidak dapat mengontrol emosi dan menghindari lingkungan sosial), broken relation (kesulitan mempercayai orang lain), Trauma (takut membangun keluarga baru dan takut membangun hubungan seksual dan keintiman).
Keywords
References
Herdiansyah, H. (2010). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial.
Herdiansyah, H. (2015). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu psikologi.
Kristianti, D., & Nurwati, N. (2021). Dampak Perceraian Orang Tua Akibat Ketidakharmonisan Hubungan Kedua Pihak Terhadap Pembentukan Identitas Anak Saat Remaja: Teori Psikososial Erikson. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM), 2(2), 219-227.
Lie, F., Puspa Ardini, P., Utoyo, S., & Juniarti, Y. (2019). Tumbuh Kembang Anak Broken Home. Jurnal Pelita PAUD, 4(1), 114–123. https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v4i1.841
Mistiani, W. (2020). Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Psikologis Anak. Musawa: Journal for Gender Studies, 10(2), 322–354. https://doi.org/10.24239/msw.v10i2.528.
Putri, N. S., Meiyuntariningsih, T., & Aristawati, A. R. Meningkatkan kebahagiaan pada anak korban perceraian orang tua dengan optimism.
Putri, R. D., Rahmi, Y., & Armalid, I. I. (2023). Dampak Ketiadaan Figur Ayah pada Gender Role Development Seorang Anak. Flourishing Journal, 2(6), 447–456. https://doi.org/10.17977/um070v2i62022p447-456.
Sulthoni, A., Wicaksono, H., & Saputra, T. A. (2022). Dampak Perceraian Orang Tua Bagi Psikologis Anak (Studi Kasus di Desa Wonerejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo). Bimbingan Dan Konseling Banyuwangi, 1(1), 13-22.
Santoso, M. F., Hidayati, N., & Hayani, H. (2023). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Kondisi Psikologis Remaja. Humanistik'45, 10(2), 67-76.
Syawaldi, F. E., & Aprianti, A. (2022). Persepsi Pernikahan Bagi Remaja Korban Perceraian Orang Tua di Kota Bandung. Communication, 13(2), 137-151.
Tisngati, U., & Indra Meifiani, N. (2014). Pengaruh Kepercayaan Diri Dan Pola Asuh Orang Tua Pada Mata Kuliah Teori Bilangan Terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Derivat, 1(2), 8–18.
Ulfiah, U. (2016). Psikologi keluarga: Pemahaman hakikat keluarga dan penanganan problematika rumah tangga. Ghalia Indonesia.
Untari, I., Putri, K. P. D., & Hafiduddin, M. (2018). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Kesehatan Psikologis Remaja. Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian, 15(2), 106. https://doi.org/10.26576/profesi.272
Veronika, N., Azhar, P. C., & Sugma, A. R. (2022). Dampak Perceraian Terhadap Psikologi Anak. Jurnal Berbasis Sosial, 3(1), 30-37. Dampak Perceraian Terhadap Psikologi Anak. Jurnal Berbasis Sosial, 3(1), 30-37.
Wandansari, A., Nur, H., & Siswanti, D. N. (2021). Ketidakhadiran Ayah bagi Remaja Putri. Jurnal Psikologi Talenta Mahasiswa, 1(2), 80–92. https://ojs.unm.ac.id/jtm/article/view/80-92