PERAN BIODIGESTER BIOGAS DALAM MENDUKUNG ENERGI BERSIH DI KELOMPOK TANI DESA JAMALI, MANDE, CIANJUR
Universitas Gunadarma
Indonesia
Universitas Gunadarma
Indonesia
Universitas Gunadarma
Indonesia
Universitas Gunadarma
Indonesia
Universitas Gunadarma
Indonesia
Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Limbah pertanian, seperti feses, urine, dan sisa pakan ternak, dapat digunakan sebagai sumber bahan untuk menghasilkan biogas melalui proses fermentasi anaerobik oleh mikroba. Biogas terdiri dari metana dan karbondioksida yang dihasilkan dari bahan organik, tergantung pada faktor suhu, kelembaban, dan keasaman. Pertumbuhan industri peternakan mengakibatkan masalah lingkungan, terutama penumpukan limbah peternakan sapi yang menciptakan polutan seperti BOD, COD, bakteri patogen, dan polusi udara. Biodigester adalah reaktor kompleks yang menggabungkan bahan organik dengan mikroba tertentu dalam kondisi anaerobik untuk menghasilkan biogas. Desain biodigester bervariasi sesuai lokasi geografis, ketersediaan substrat, dan iklim. Proses fermentasi memakan waktu beberapa minggu untuk menghasilkan energi, dan pengendalian proses menjadi penting untuk menjaga stabilitas. Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan tentang desain dan implementasi biodigester biogas dalam pengembangan energi bersih terbarukan bagi kelompok tani di Desa Jamali, Kabupaten Cianjur. Metodenya mencakup pengembangan biodigester sebagai sumber energi bersih di sektor pertanian. Outputnya mencakup publikasi online, peningkatan daya saing, peningkatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan nilai-nilai kemasyarakatan dalam pendidikan. Publikasi kegiatan ini transparan dan dapat menjadi dasar untuk pendampingan dalam bidang lainnya.
Keywords
References
Alvanz dkk. 2016. Perancangan dan Implementasi Sistem Monitoring produksi Biogas pada Biodigester. Jurnal Nasional TeknikElektro, 5(1), 128-134. 2.
Artiani, G.P. & Handayasari I. 2017. Optimalisasi Pengolahan Sampah Organik Dengan Teknologi Biodigester Sebagai UpayaKonservasi Lingkungan. Jurnal Kajian Ilmu dan Teknologi, 6(2), 95-105. 3.
Azhar, Muhamad dan Dendy A. S. 2018. Implementasi Kebijakan Energi Baru Dan Energi Terbarukan Dalam Rangka KetahananEnergi Nasional. Universitas Diponegoro. 13. Economic Cooperation. (2010). Energy supply and demand: trends and prospects. Fuel, (Figure 2),
–20.
Fatimah dan Grace Angelin. 2017. Pengaruh Penambahan Trace Metal (Molybdenum & Selenium) Terhadap Pembuatan BiogasDari Sampah Organik Dan Kotoran Sapi. Medan: Universitas Sumatera Utara. 11.
Hardoyo, etal. 2014. Panduan Praktis Membuat Biogas Portabel Skala Rumah Tangga dan Industri. Yogyakarta: Lily Publisher.6.
Kholiq, Imam. 2015. Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Energi Terbarukan Untuk Mendukung Subtitusi BBM. Surabaya: Universitas Wijaya Putra. 7.
Irawan, Dwi dan Eko S. 2016. Pengaruh EM4 (Effective Microorganisme) Terhadap Produksi Biogas Menggunakan Bahan BakuKotoran Sapi. Lampung: Universitas Muhammadiyah Metro. 8.
Putriawanti, A.Z. 2018. Rancang Bangun Sistem Otomasi pada Biodigester Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Skripsi.Jakarta: Universitas Gunadarma 4.
Pertiwiningrum, A. 2016. Instalasi Biogas. Yogyakarta: CV Kolom Cetak. 9.
Suyitno Agus Sujono Dharmanto. 2010. Teknologi Biogas, Pembuatan, Operasional dan Pemanfaatan. Graha Ilmu, Yogyakarta.5.
Saleh, Abdullah, etal. 2016. Peningkatan Persentase Metana Pada Biogas Menggunakan Variasi Ukuran Pori Membran NilonDan Variasi Waktu Purifikasi. Universitas Sriwijaya. 10. Suharto, Ign. 2017. Bioteknologi dalam Bahan Bakar Nonfosil. Yogyakarta: ANDI. 12.
Widyastuti, Sri dan Sri Mulyani. 2018. Sludge Lumpur Aktif, Sampah Dapur Dan Kotoran Sapi Sebagai Bahan Baku BiogasPortabel. Surabaya: Universitas PGRI Adi Buana.
Tangko, Jumadi, etal. 2018. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Biogas Dari Limbah Ternak Di Kec. BarokoKab. Enrekang. Politeknik Negeri Ujung Pandang. 14.
Timmons, D., Harris, J. M., & Roach, B. (2014). The Economics of Renewable Energy.