PENGARUH PERGERAKAN SUKU BUNGA TABUNGAN TERHADAP MINAT MASYARAKAT UNTUK BERINVESTASI (STUDI KASUS: UNIVERSITAS GUNADARMA, DEPOK)

Dini Andriyani

Abstract

Pada awal krisis ekonomi, yang berdampak kepada lembaga perbankan membuat
investor yang sangat apresiatif dengan perbedaan tingkat bunga bank di dalam
negeri maupun bunga luar negeri. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah
adalah menekan uang beredar. Efek dari kebijakan ini, bank swasta maupun bank
pemerintah berlomba menaikkan suku bunga. Kebijakan uang ketat menunjukkan
indikasi yang baik pada nilai tukar namun dapat menyebabkan nilai uang menjadi
mahal membuat dunia usaha tidak bergairah melakukan investasi dalam negeri
dan pertumbuhan ekonomi menjadi lambat. Jika dari pandangan pemerintah dan
kestabilan perekonomian kenaikan suku bunga akan berdampak buruk dan
penurunan suku bunga menjadi langkah awal yang cukup baik. Dengan penurunan
suku bunga tersebut apakah masyarakat akan perlahan-lahan tidak berminat
lagi pada sektor perbankan karena tidak adanya keuntungan dari investasi
tabungan ataukah dengan penurunan suku bunga tabungan masyarakat justru
tidak terlalu terpengaruh dan masih beriminat menabung dilembaga perbankan.
Untuk pengolahan data dari respoden digunakan SPSS 17 dengan uji wilcoxon
berpasangan. Periode penyebaran kuesioner yaitu antara bulan Juli – Agustus
terhadap 175 responden. Dari hasil pengolahan ditarik suatu kesimpulan bahwa
suku bunga bank sangat mempengaruhi minat masyarakat untuk menabung ini
terbukti berdasarkan signifikasi yang diperoleh dari pengujian sebesar 0.000
yaitu lebih kecil dari 0.05 Sehingga kesimpulan statistika yang diambil adalah
tolak H0. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh pergerakan suku bunga tabungan
terhadap minat investasi. Dengan demikian, suku bunga berarti dapat mengubah
pola pandangan seseorang terhadap tabungan. Hasil analisa ini berbeda dengan
perolehan data sekunder yaitu pergerakan suku bunga tidak mempengaruhi minat
masyarakat untuk berinvestasi di lembaga perbankan.

Full Text:

PDF