IDENTIFIKASI TERHADAP DAUN SIRIH, RIMPANG TEMULAWAK, DAUN SENDOK, DAUN BELUNTAS, DAN KULIT KAYURAPAT SEBAGAI KOMPONEN SATU JAMU SERBUK DENGAN POLA KERJA REVERSE APPROACH TAHAP PERTAMA

Eka Pebi Hartianty

Abstract

Masyarakat Indonesia khususnya kaum wanita telah secara turun menurun
menggunakan ramuan jamu yang salah satunya digunakan sebagai pelangsing tubuh.
Salah satu jamu yang beredar sebagai jamu pelangsing mengandung daun sirih
(Piperis Folium), rimpang temulawak (Curcumae Rhizoma), daun sendok (Plantaginis
Folium), daun beluntas (Plucheae Folium), kulit kayurapat (Parameriae Cortex). Untuk
melakukan analisis simplisia yang terkandung dalam ramuan jamu dapat dilakukan
identifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) berdasarkan pola kerja “Reverse
Approach” tahap pertama dimana kromatogram harus memenuhi rumus: A+B=C.
Hasil identifikasi secara KLT dengan menggunakan cairan pengembang dan penampak
bercak yang sesuai untuk masing-masing simplisia. Hasil KLT daun sirih menampakkan
bercak khas berwarna ungu (hRx 91–100) dan ungu merah (hRx 114–123), rimpang
temulawak menampakkan bercak khas berwarna ungu merah (hRx 218–241), ungu
coklat (hRx 245–259) dan ungu merah (hRx 277–295), daun sendok menampakkan
bercak khas berwarna merah ungu (hRx 75–80), ungu (hRx 86–95) dan ungu coklat
(hRx 103–110), daun beluntas menampakkan bercak khas berwarna ungu muda (hRx
39-49), kulit kayurapat menampakkan bercak khas berwarna merah muda keunguan
(hRx 54–68).

Full Text:

PDF