STANDAR KELAYAKAN AREA PEMUKIMAN BARU TERHADAP KEBERLANGSUNGAN HIDUP DARI KORBAN TSUNAMI SETELAH 11 TAHUN PASCA BENCANA TSUNAMI DI BANDA ACEH

Armia Armia

Abstract


Bencana tsunami yang melanda kota Banda Aceh pada 26 Desember 2004 menghancurkan infrastruktur kota dan semua aspek kehidupan masyarakat. Gempa bumi yang sangat kuat dengan kekuatan 9,0 Skala Richter dan tercatat sebagai salah satu gempa bumi terkuat yang pernah terjadi di Indonesia dan dunia. Data dari BAPPENAS dalam laporan Assessment (2005) lebih dari 126.915 orang dilaporkan tewas dan 37.063 orang hilang. Ratusan korban yang selamat ribu menjadi tunawisma. Gempa bumi menghancurkan infrastruktur, pemukiman, perumahan, bangunan umum, sekolah, dan toko-toko. Bencana ini juga mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, termasuk kondisi psikologis mereka dan tingkat kesejahteraan. Setelah 11 tahun Tsunami semua dari korban tsunami sudah di relokasi ke pemukiman baru. Paper ini akan mengkaji kelayakan dan standarisasi area relokasi (pemukiman baru) dan juga sejauh mana pengaruh lokasi pemukiman baru tersebut terhadap keberlangsungan hidup mereka di masa yang akan datang dengan pengamatan langsungsetelah 11 tahun bencana tsunami.

Full Text:

FULL PAPER