PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, UPAH MINIMUM, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013-2019

Nia Mari'atus S
University of Jember
Indonesia
Teguh Hadi Priyono
University of Jember
Indonesia
Duwi Yunitasari
University of Jember
Indonesia

Abstract

Salah satu indikator pengukuran keberhasilan suatu pembangunan ekonomi suatu negara adalah tingkat kemiskinan dimana apabila semakin rendah tingkat kemiskinannya maka tingkat kesejahteraan penduduknya juga akan meningkat. Namun pada kenyataannya, data tingkat kemiskinan menunjukkan bahwa Daerah Istimewa (DI)Yogyakarta masih menjadi peringkat pertama di pulau Jawa dari tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi, upah minimum, dan pengeluaran pemerintah terhadap kemiskinan di provinsi DI Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data sekunder berupa data time series (deret waktu) dari tahun 2013 sampai tahun 2019 dan cross section (deret lintang) sebanyak 5 kabupaten/kota dengan analisis data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan, upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, sedangkan pengeluaran pemerintah berpengaruh tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan DI. Yogyakarta.

Keywords
poverty; economic growth; inflation; minimum wage; government expenditure
References

Abdullah, M. N. (2008). Analisis kebijakan publik dalam penanggulangan masalah kemiskinan. Jakarta: Sinar.

Alisha, W. & Yulhendri. (2021). Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di kabupaten/kota Sumatera Barat. Jurnal Ecogen, 4(4), 581-593.

Amalia, R., Madris, & Razak, A.R. (2015). Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap kemiskinan di provinsi Sulawesi Barat. Jurnal Analisis, 4(2), 183–89.

Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Daerah Istimewa Yogyakarta (2020). Inflasi. Bappeda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik DI Yogyakarta. (2019). Upah Minimum Kabupaten di Provinsi DI Yogyakarta. Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. (2020). Jumlah Penduduk Miskin dan Presentase Kemiskinan di Indonesia. Statistika Indonesia.

Badan Pusat Statisik. (2019). Presentasi Kemiskinan Wilayah di Indonesia. Statistika Indonesia.

Badan Pusat Statistik. (2019). Ringkasan APBD Yogyakarta. Yogyakarta

Budiantara, I. N., Diana, R., Purhadi, & Darmesto, S. (2011). Relationship pattern of poverty and unemployment in Indonesia with Bayesian Spline approach. Ijbas-Ijens, 2(11), 121-133.

Datt, G., & Ravallion, M. (1992). Growth and redistribution components of changes in poverty measures: A decomposition with applications to Brazil and India in the 1980s. Journal of Development Economics, 38(2), 275–95.

Falah, B. Z, Mustafid, & Sudarno. (2016). Model regresi data panel simultan dengan variabel indeks harga yang diterima dan yang diberikan petani. Jurnal Gaussian, 5(4), 611-621. doi:10.14710/j.gauss.v5i4.14718.

Fanezya, N.A., Yunitasari, D., & Komariyah, S. (2019). Analisis ketimpangan pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Daerah Istimewa Yogyakarta (Undergraduate’ thesis). Fakultas Ekonomi, Universitas Jember.

Gujarati, D. N., & Porter, D.C. (2012). Dasar-dasar ekonometrika (Buku 2 Edisi 5). Jakarta: Salemba Empat.

Khalwaty, T. (2000). Inflasi dan solusinya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hapsoro, D.N., & Yeti, G. (2013). Analisis pengaruh variabel makroekonomi regional terhadap tingkat kemiskinan perkotaan. Diponegoro Journal of Economics, 2(2), 56-68.

Haryanto, T.P. (2013). Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Economics Development Analysis Journal, 2(3), 148–58.

Jefferson, P.N., & Kim, K. (2012). Macroecomic fluctuation and poverty. Health Care Management Papers. The Oxford Handbook of the Economics of Poverty, Oxford University Press.

Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2011). Program Penanggulangan Kemiskinan Kabinet Indonesia Bersatu II. Retrieved from: https://pustaka.pu.go.id/biblio/program-penanggulangan-kemiskinan-kabinet-indonesia-bersatu-ii/E3JJG.

Kauffman, B. E, & Hotchkiss, J.L. (1999). The Economics of labour markets. Canada: South Western.

Khomsan, A., Dharmawan, A.H., Saharuddin, Alfiasari, Sukandar, D., & Syarief, H. (2015). Indikator kemiskinan dan misklarifikasi orang miskin. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Kurniawan, M. (2017). Analisis faktor-faktor penyebab kemiskinan di Kabupten Musi Banyuasin (Studi kasus di Kecamatan Sungai Lilin). Jurnal Ilmu Ekonomi Global Masa Kini, 8(1), 16-20.

Kuncoro, M. (2004). Otonomi dan pembangunan daerah, reformasi, perencanaan, strategi, dan peluang. Jakarta: Erlangga.

Ma’arif, S., Yunitasari, D., & Wilantari, R.N. (2020). Analisis spesialisasi dan konsentrasi spasial industri manufaktur di Provinsi Jawa Timur. Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, 20(1), 26-38.

Mankiw, G. (2006). Pengantar ekonomi makro (Edisi Ketiga). Jakarta: Salemba Empat.

Nurkse, R. (1953). Problem of capital formation in underdeveloped countries. New York: Oxford University Press.

Prastyo, A. A. (2010). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan (Studi kasus pada 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun 2003-2007) (Undergraduate thesis). Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Puspita, M. N. (2020). Analisis konvergensi pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2018 (Undergraduate thesis). Fakultas Ekonomi Bisnis, UPN Veteran Yogyakarta.

Powers, E. T. (1995). Inflation, unemployment, and poverty revisited. Federal Reserve Bank of Cleverland, Economic Review, 31(3), 2-13. Retrieved from: https://www.clevelandfed.org/en/newsroom-and-events/publications/discontinued-publications/economic-review/1995-economic-review/er-1995q3-inflation-unemployment-and-poverty-revisited.aspx#:~:text=Most%20of%20the%20research%20that,inflation%20has%20very%20little%20effect.

Raharjo, A. (2011). Manajemen pemerintah daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ramdany, M. (2015). Determinan kemiskinan di Indonesia tahun 1982-2012. Economic Development Analysis Journal, 4(1), 58-64.

Rostow, W.W. (1959). The stages of economic growth. The Economic History Review, New Series, 12(1), 1-16.

Sari, J., Mangkuwinata, D.S. (2017). Pengaruh variabel makroekonomi terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis,18(2), 94-107.

Sasana, H. (2006). Analisis dampak desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah. Jurnal Dinamika Pembangunan, 3(2), 146-170.

Setyowati, L., & Suparwati, Y. K. (2012). Pengaruh pertumbuhan ekonomi, DAU, DAK, PAD terhadap Indeks Pembangunan Manusia dengan pengalokasian anggaran belanja modal sebagai variabel intervening (Studi empiris pada pemerintah kabupaten dan kota se-Jawa Tengah). Prestasi, 9(1), 113-133.

Todaro, M.P., & Smith, S.C. (2006). Pembangunan Ekonomi (Edisi kesembilan, Jilid I). Jakarta: Erlangga.

Wongdesmiwati (2009). Pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Indonesia: Analisis ekonometrika. Retrieved from: https://wongdesmiwati.files.wordpress.com/2009/10/pertumbuhan-ekonomi-dan-pengentasan-kemiskinan-di-indonesia-_analisis-ekonometri_.pdf

Yanti, C.I.D.P., & Marhaeni, A.A.I.N. (2015). Pengaruh pendidikan, tingkat upah dan pengangguran terhadap persentase penduduk miskin di kabupaten/kota Provinsi Bali. PIRAMIDA: Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 11(2), 68-75.

Information
Cover Image
PDF
1215 times PDF : 667 times