PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DESA DAN DAERAH TERTINGGAL SERTA TRANSMIGRASI

Arif Purbantara
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
Indonesia
Mujianto Mujianto
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
Indonesia
Emma Rahmawati
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
Indonesia

Abstract
Keberhasilan suatu negara dalam mengikuti arus globalisasi adalah dengan terus dapat berdaya saing di level internasional. Tingkatan daya saing di Indonesia dimulai dari daya saing lokal, regional, nasional, dan internasional (global). Daya saing tersebut diharapkan dapat mendukung pembangunan suatu wilayah, sehingga terdapat produk unggulan yang perlu dikembangkan. Terdapat tiga area yang perlu dipacu dalam pembangunan wilayahnya saat ini yang menjadi fokus pengembangan daya saing antara lain desa, daerah tertinggal dan transmigrasi. Berdasarkan hal tersebut maka perlu adanya penelitian mengenai bagaimana pengembangan daya saing produk unggulan desa, daerah tertinggal dan trans migrasi. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengembangan daya saing produk unggulan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi dapat dilakukan melalui ”resources based approach” yang kemudian dilakukan peningkatan keunggulan kompetitif yang dilakukan oleh berbagai pihak yang bekerjasama dalam mendukung pengembangan yang dilakukan diantaranya pengembangan kreativitas inovasi dan pengembangan teknologi
Keywords
Daya Saing; Produk Unggulan; Desa; Daerah Tertinggal; Transmigrasi
References

Abdullah, P., Alisjahbana, A., Effendi, N., & Boediono. (2002). Daya saing daerah: Konsep dan pengukurannya di Indonesia. Yogyakarta: BPFE.

Aida, R. N., & Rahmawati, E. (2015). Pengaruh modal intelektual dan pengungkapannya terhadap nilai perusahaan: Efek intervening kinerja perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Investasi, 16(2), 96-109.

Aida, A.N. (2019). Tantangan revolusi industri 4.0 di sektor pertanian. Buletin APBN, IV(8), 3-7.

Aribowo, H., Wirapraja, A., & Putra, Y. D. (2018). Implementasi kolaborasi model pentahelix dalam rangka mengembangkan potensi pariwisata di Jawa Timur serta meningkatkan perekonomian domestik. Jurnal Mebis (Manajemen Dan Bisnis), 3(1), 31–38. doi.org/10.33005/mebis.v3i1.21

Barney, J.B. (2001). Is the resource–based “view” a useful perspective for strategic management research? yes. Academy of Management Review, 26(1), 41 – 56.

Bustami, B.R. & Hidayat, P. (2013). Analisis daya saing produk ekspor provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 1(2), 56-71.

Drucker, P. F. (2006). Innovation and entrepreneurship. New York: Harper and Row.

Gkartzios, M. & Lowe. P. (2019). Revisiting neo-endogenous rural development, in: Scott, M., Gallent, N. and Gkartzios, M. (eds) the routledge companion to rural planning. New York: The Routledge.

Hadiyat, Y. D. (2014). Kesenjangan digital di Indonesia (Studi kasus di Kabupaten Wakatobi). Pekommas, 17(2), 81–90.

Husna, N., Noor, I. & Rozikin, M. (2013). Analisis pengembangan potensi ekonomi lokal untuk menguatkan daya saing daerah di Kabupaten Gresik. Jurnal Administrasi Publik (JAP), 1(1), 188-196.

Imawan, R. (2002). Peningkatan daya saing: Pendekatan paradigmatik-politis. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 6(1), 79-104.

Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi. (2016). Indeks desa membangun. Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Jakarta.

Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi. (2020). Indeks desa membangun. Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Jakarta.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001 tentang Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna.

Mahoney, J.T & Pandian, J.R. (1992). The resource-based view within the conversation of strategic management. Strategic Management Journal, 13(5), 363 – 380.

Nalurita, S., Asmarantaka, R.W. & Jahroh, S. (2014). Analisis daya saing dan strategi pengembangan agribisnis Kopi Indonesia. Jurnal Agribisnis Indonesia, 2(1), 63-74.

Nasution, R. D. (2016). Pengaruh kesenjangan digital terhadap pembangunan pedesaan (rural development). Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 20(1), 31–44.

Nayantakaningtyas, J. S. & Daryanto, H.K. (2012). Daya saing dan strategi pengembangan minyak sawit di Indonesia. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 9(3), 194-201.

Neuman, W. (2014). Social research methods: Pearson new international edition: Qualitative and quantitative approaches (7th ed.). Edinburg: Pearson.

Parmadi, Emilia & Zulgani. (2018). Daya saing produk unggulan sektor pertanian Indonesia dalam hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jurnal Paradigma Ekonomika, 13(2), 77-86.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Produk Unggulan Daerah.

Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019.

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 tentang Pengembangan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Desa.

Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Porter, M.E. (2001). Competive advantage. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Purnomo., Setiawan, R. & Wisnu, F.S. (2019). Analisis strategi dan pengembangan produk unggulan pada industri kecil menengah bahan kaca di Malang. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 7(2), 134-139.

Raharjo, B. (2003). Menjembatani kesenjangan digital di Indonesia: Briding the digital divide. Presented at Habibie Center, 14 January 2003.

Robbins, S. (1994). Teori organisasi: Struktur, desain dan aplikasi. Jakarta: Arcan.

Ruzzier, M., Antoncic, B., & Konecnik, M. (2006). The resource-based approach to the internationalisation of SMEs: Differences in resource bundles between internationalised and non-internationalised companies. Zagreb International Review of Economics & Business, 9(2), 95-116.

Schwab, K., & Zahidi, S. (2020). The global competitiveness report: How countries are performing on the road to recovery. In World Economic Forum. Retrieved from www3.weforum.org/docs/WEF_TheGlobalCompetitivenessReport2020.pdf

Subiyono. (1989). Teknologi tepat guna di pedesaan. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1(1), 37–50. doi.org/10.21831/cp.v1i1.7732.

Suharman, Nugroho, M., Muq’asha, M.W. & Murti, H.W. (2018). Inovasi, teknologi dan peningkatan daya saing industri. Prosiding Seminar Nasional 1 Hasil Litbangyasa Industri, 1(1), 137-148.

Suharsih, S. & Sriwinarti, A. (2012). Daya saing produk ekspor di era perdagangan bebas. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 13(1), 1-11.

Syafar, A.W. (2011). Globalisasi: Membangun daya saing ekonomi. Jurnal PERSEPSI, 2(15), 55-67.

Syahza, A. & Suarman. (2013). Strategi pengembangan daerah tertinggal dalam upaya percepatan pembangunan ekonomi pedesaan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 14(1), 126-139.

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara.

Warsono, H., Purbantara, A., Antinia, C. & Mujianto. (2016). Tipologi perkembangan desa (First; B. Sugeng, ed.). Jakarta: Sulaksana Watinsa Indonesia.

World Economic Forum. (2015). The Global Competitiveness Report 2015-2016. Geneva: World Economic Forum.

Yunas, N. S. (2019). Implementasi konsep penta helix dalam pengembangan potensi desa melalui model lumbung ekonomi desa di Provinsi Jawa Timur. Matra Pembaruan, 3(1), 37-46. doi.org/10.21787/mp.3.1.2019.37-46.

Yuningsih, T., Darmi, T., & Sulandari, S. (2019). Model pentahelik dalam pengembangan pariwisata di kota Semarang. JPSI (Journal of Public Sector Innovations), 3(2), 84-93. doi.org/10.26740/jpsi.v3n2.p84-93.

Zaelani, I. R. (2019). Peningkatan daya saing UMKM Indonesia: Tantangan dan peluang pengembangan IPTEK. Jurnal Transborders, 3(1), 15-34.

Information
Cover Image
PDF
800 times PDF : 1469 times