PENENTUAN PRIORITAS PROGRAM PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI DI NDONESIA

Agus Dharma Tohjiwa
http://www.gunadarma.ac.id
Gunadarma University
Indonesia

Abstract

Penelitian ini bertujuan memberi arahan kebijakan pemerintah dalam penentuan prioritas
program pengembangan kelembagaan dan pengelolaan irigasi di Indonesia. Propinsi
yang menjadi obyek penelitian adalah 16 propinsi yang akan menerapkan PKPI
(Pembaharuan Ke-bijakan Pengelolaan Irigasi). Metoda penelitian menggunakan
pemodelan berdasarkan ana-lisis multiatribut dengan kriteria SWOT. Penentuan nilai
faktor SWOT didasarkan atas jawa-ban responden di propinsi tentang kondisi
pengelolaan irigasi di daerah mereka. Penentukan bobot faktor SWOT didasarkan
jawaban responden di Pusat yang diolah menggunakan prinsip Comparative Judgment
(AHP). Hasil penelitian menunjukan bahwa propinsi Bali, NTB, Kalbar, dan Gorontalo
sebaiknya menggunakan strategi Growth oriented. Propinsi Babel, Kateng, Kaltim,
Sulteng, Malut, dan Papua sebaiknya menggunakan strategi Turn around. Propinsi Jambi,
Sulut, Kalsel, dan Maluku sebaiknya menggunakan strategi Diversification, sedang
propinsi Riau dan Bengkulu sebaiknya menggunakan strategi Defensive. Dari tipologi
strategi dan penilaian faktor-faktor SWOT yang dominan disusun prioritas kegiatan yang
paling sesuai untuk masing-masing propinsi. Melalui matriks profil kompetitif diketahui
urutan (ranking) dari 16 propinsi dimana propinsi NTB, Bali, Gorontalo, Sulteng, dan
Kalbar menempati posisi 5 propinsi teratas.


Abstract
The objective of this research is to give a guide on governmental policy in program
priority of institutional development and management of irrigation in Indonesia. The
research object is 16 provinces that will apply PKPI (Policy Renewal of Irrigation
Management). Research method applies modeling based on analysis multi attribute with
SWOT criterions. Determination of SWOT value is based to responder answer in province
about condition of irrigation management in their area. Determination of SWOT value is
based on responder in central government which processed by Comparative Judgment
principle (AHP). Result of research of shows that Bali, NTB, Kalbar, and Gorontalo
province is better to apply Growth oriented strategy. Babel, Kalteng, Kaltim, Sulteng,
Malut, and Papua province is better to apply Turn around strategy. Jambi, Sulut, Kalsel,
and Maluku province is better to apply Diversification strategy, whereas Riau and
Bengkulu province is better to apply defensive strategy. From typology of strategy and
assessment of dominant SWOT factors, most appropriate activities for each province are
compiled. With competitive profile matrix we can rank out 16 provinces where NTB, Bali,
Gorontalo, Sulteng, and Kalbar province occupies of 5 upper positions.

Information
Abstract Tweet
266 times PDF : 109 times
Article Tools



Email the author (##plugins.block.readingTools.loginRequired##)