DUPLIKASI BENTUK BANGUNAN PADA RUANG KOTA KOLONIAL SEBAGAI BENTUK EKSISTENSI DIRI MASYARAKAT PRIBUMI

Rakhmanita Rakhmanita
Universitas Gunadarma
Indonesia
Edi Purwanto
Universitas Gunadarma
Indonesia
R. Siti Rukhayah
Universitas Gunadarma
Indonesia
Arief Rahman
Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Kota kolonial dunia banyak membahas tentang hubungan antara siapa yang dijajah dan siapa yang menjajah dalam konteks penetapan teritori wilayah kekuasaan yang tercermin pada bentuk perkotaannya. Tujuan dari penulisan ini adalah ingin mengetahui perkembangan kota-kota kolonial Belanda di Indonesia dilihat dari sisi masyarakat pribumi serta respon yang diberikan masyarakat pribumi terhadap kota kolonial Belanda. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini, serta pengumpulan data dilakukan dengan metode literature review dengan mengeksplor sumber sekunder yaitu literatur elektronik. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa diskusi pendekatan perancangan bangunan selama ini merupakan metode pendekatan yang dilakukan oleh Bangsa Belanda ketika menetap di Indonesia. Pola pikir yang menyatakan bangsa Belanda lebih unggul membuat masyarakat pribumi ingin meniru apapun yang dilakukan bangsa Belanda salah satunya adalah menduplikasi bentuk bangunan mereka memiliki kelas sosial yang sama dan dapat bergaul dengan bangsa Belanda untuk kepentingan dagangnya.

Keywords
Kota Kolonial, Hibridasi, Duplikasi Bangunan
References

Angkasa, G. (2014). Teori Postkolonial Dalam Kerangka Konsep Identitas. Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

Ariestadi, D., Antariksa, Wulandari, L. D., & Surjono. (2016). Konsep Courtyard Pada Permukiman Multi-Etnis Historis Di Kota Lama Gresik Sebagai Konsep Kearifan Lokal Berdasarkan Perspektif Post-Kolonial. Simposium Nasional RAPI XV, 310–317.

Asikin, D., Antariksa, Dwi Wulandari, L., & Indira Rukmi, W. (2018). Tata Ruang Lingkungan: Bentuk Kearifan Lokal Migran Madura pada Permukiman Kotalama Malang. Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI), 3, 135–140. https://doi.org/10.32315/sem.3.a135

Cahyani, R., Wulandari, L. D., & Antariksa. (2015). Pengaruh Arsitektur Tradisional Jawa dalam Hunian Kolonial di Kampung Bubutan Surabaya. Jurnal RUAS, 13, 56–65.

Chris Hiller. (2016). Tracing the spirals of unsettlement: Euro-Canadian narratives of coming to grips with Indigenous sovereignty, title, and rights. Settler Colonial Studies, 7(4), 415–440.

de Jong, A. (2018). Zionist hegemony, the settler colonial conquest of Palestine and the problem with conflict: A critical genealogy of the notion of binary conflict. Settler Colonial Studies, 8(3), 364–383. https://doi.org/10.1080/2201473X.2017.1321171

Dyah, V., & Yuliastuti, N. (2014). Penilaian Keberlanjutan Permukiman Kampung Lama Di Kelurahan Lempongsari. Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 3(4), 766–775.

Falah, M., Herlina, N., & Sofianto, K. (2017). Morfologi Kota-Kota Di Priangan Timur pada Abad XX-XXI; Studi Kasus Kota Garut, Ciamis dan Tasikmalaya. Patanjala-Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 9(1), 1–14. https://doi.org/10.30959/patanjala.v9i1.342

Febrianto, E., Wulandari, L. D., & Antariksa. (2015a). Makna Lokalitas Wajah Bangunan Kolonial Di Pusat Kota Krian-Sidoarjo. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, 2, 29–41. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26418/lantang.v2i1.13838

Febrianto, E., Wulandari, L. D., & Antariksa, ,. (2015b). Makna Lokalitas Wajah Bangunan Kolonial Di Pusat Kota Krian-Sidoarjo. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, 2(1), 29–41. https://doi.org/10.26418/lantang.v2i1.13838

Hendra, F. H. (2013). Adaptasi Guna Mencapai Kenyamanan Di Dalam Bangunan Kolonial Pada Lingkungan Padat Studi Kasus : Rumah Indis di Kampung Kemasan Kota Lama Gresik. Jurnal ITATS, pp: 212-227.

Kasmi, A. (2019). The plan as a colonization project: the medina of Tlemcen under French rule, 1842–1920. Planning Perspectives, 34(1), 25–42. https://doi.org/10.1080/02665433.2017.1361335

Keling, G. (2016). Tipologi Bangunan Kolonial Belanda Di Singaraja. Forum Arkeologi, 29(2), 65–80.

Kesuma, Y. (2016). Land Use Dan Zonasi Kawasan Cagar Budaya Kotabaru Yogyakarta, Berdasarkan Konsep Garden City. Jurnal Arsitektur, Kota Dan Permukiman (LOSARI), 2, 117–122.

Kusumastuti. (2016). Pengaruh Budaya Dalam Pembentukan Ruang Kota Sala Sejak Perpindahan Kraton Sampai Dengan Peletakan Motif Dasar Kolonial. Region, 1(1), 27–32.

Kusumo, C. B. (2015). Kota Purworejo Pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda Tahun 1900 – 1942. Univeritas Negeri Semarang.

L.M.F. Purwanto. (2005). KOTA KOLONIAL LAMA SEMARANG (Tinjauan Umum Sejarah Perkembangan Arsitektur Kota). DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur), 33(1), 27–33. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ars/article/view/16273

Luz, N., & Stadler, N. (2019). Religious urban decolonization: New mosques/antique cities. Settler Colonial Studies, 9(2), 284–330. https://doi.org/10.1080/2201473X.2017.1409406

Makkelo, I. D. (2017). Sejarah Perkotaan : Sebuah Tinjauan Historiografis Dan Tematis. Lensa Budaya : Journal of Culture Sciences, 12(2), 83–101.

Marzuki, I. W. (2018). Perkembangan Morfologi Kota Gorontalo Dari Masa Tradisional Hingga Kolonial. Berkala Arkeologi, 38(1), 39–58.

Nirwana, G. V., Permadi, P., & Sudikno, A. (2017). Karakter Visual Bangunan Rumah Dinas Kolonial Belanda Pabrik Gula Jatiroto Lumajang. Jurnal Neliti.

Nuralia, L. (2016). Permukiman Emplasemen Perkebunan Batulawa Di Afdeling Lemahneundeut Di Ciamis, Jawa Barat. Jurnal Purbawidya, 5(1), hal. 29-48.

Nuralia, L., & Imadudin, Ii. (2019). Kebudayaan Hibrid Masa Kolonial Di Perkebunan Batu Lawang Banjar. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 11(1), 17. https://doi.org/10.30959/patanjala.v11i1.427

Oktrivia, U. (2010). Tata Ruang Kota Kolonial Di Sanga-Sanga. Jurnal Naditira Widya, 4(1), 58–67.

Perwata, M. A. B. (2018). Kehidupan Sosial – Budaya Masyarakat Depok Pada Awal Abad Ke-20. E-Journal Student Universitas Negeri Yogyakarta, 3(4), 430–444. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/ilmu-sejarah/article/view/12503

Purnamasari, L. S., Antariksa, & Suryasari, N. (2010). Pola Tata Ruang Dalam Rumah Tinggal Masa Kolonial Di Kidul Dalem Malang. Arsitektur E-Journal, 3(1), 40–53.

Purwanto, E. (2009). Jejak kearifan lokal permukiman Candi Semarang (Berbasis Kota Taman/Garden City). Seminar Nasional 2009 “Implikasi Undang-Undang Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 Terhadap Konsep Pengembangan Kota Dan Wilayah Berwawasan Lingkungan,” VI–1.

Putra, H. M. A. (2014). Karakter Indis Kawasan Sagan Kota Lama Yogyakarta. Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri Dan Arsitektur, 2.

Ramadanta, A. (2010). Kajian Tipologi Dalam Pembentukan Karakter Visual Dan Struktur Kawasan (Studi kasus: Kawasan Ijen, Malang). Jurnal SMARTek, 8(2), 130–145.

Rizqiyah, F. (2016). Arahan Disain Fasad Koridor Jalan Songoyudan Untuk Memperkuat Citra Visual Pada Area Perdagangan Bersejarah Di Surabaya. EMARA Indonesian Journal of Architecture, 2(1), 13–20.

Sacks, R. (2018). Lived remainders: The contemporary lives of iron hotels in the Congo. Architectural Theory Review, 22(1), 64–82. https://doi.org/10.1080/13264826.2018.1412331

Samidi. (2017). Surabaya sebagai Kota Kolonial Modern pada Akhir Abad ke-19: Industri, Transportasi, Permukiman, dan Kemajemukan Masyarakat. Mozaik Humaniora, 17(1), 157–180.

Setyoaji, S. A., Rukayah, R. S., & Supriadi, B. (2015). Tipologi Dan Konsep Integrasi Pada Lingkungan Bangunan Pendidikan Dengan Karakter Arsitektur Kolonial Di Jalan Kartini Kota Salatiga. Teknik, 36(2), 110–119. https://doi.org/10.14710/teknik.v36i2.9020

Sunarto, R. N., Pamungkas, S. T., & Suryasari, N. (2016). Morfologi Spasial Kompleks Perumahan Karyawan Pabrik Gula Wonolangan, Probolinggo. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya, 4.

Tampi, D. M., & Tallo, A. J. (2018). Chastelein, Potensi Kawasan Wisata Sejarah Kota Depok. In A. H. Prabowo, A. Lakawa, D. Rosnarti, L. Kusumawati, R. A. Puspatarini, S. Tundono, & T. Widiarso (Eds.), Prosiding Seminar Kota Layak Huni / Livable Space (pp. 193–202).

Tohjiwa, A. D., Soetomo, S., Sjahbana, J. A., & Purwanto, E. (2010). Kota Bogor dalam Tarik Menarik Kekuatan Lokal dan Regional. Seminar Nasional Riset Arsitektur Dan Perencanaan (SERAP) 1 HUMANISME, ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN.

Wihardyanto, D., Haryadi, A., & Marasabessy, F. (2015). Studi Karakteristik Bentuk Pada Perumahan Kolonial Sagan Yogyakarta. Indonesian Journal of Conservation, 4, 34–44.

Wihardyanto, D., & Ikaputra, I. (2019). Pembangunan Permukiman Kolonial Belanda Di Jawa : Sebuah Tinjauan Teori. Nature: National Academic Journal of Architecture, 6(2), 146. https://doi.org/10.24252/nature.v6i2a5

Wu, P.-S. (2010). Walking in colonial Taiwan: A study on urban modernization of Taipei, 1895-1945. Journal of Asian Architecture and Building Engineering, 9(2), 307–304.

Information
PDF
512 times PDF : 1810 times
Article Tools



Email the author (##plugins.block.readingTools.loginRequired##)