HUBUNGAN SEJARAH DAN PENGARUH BUDAYA TERHADAP PROSES AKULTURASI ARSITEKTUR MASJID-MASJID TUA ABAD XVI-XX DI JAKARTA

Sumaiyah Fitriandini
https://orcid.org/0000-0002-4286-6086
Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Masjid-masjid tua di Jakarta, diketahui telah mengalami proses akulturasi arsitektur yang berasal dari kelompok masyarakat yang ada, atau datang ke Jakarta. Maksud dari penelitian ini adalah menganalisis sebaran masjid-masjid tua abad XVI-XX di Jakarta berdasarkan abad berdiri, lokasi, proses akulturasinya, dan menemukan hubungannya terhadap sejarah dan pengaruh budaya yang berkembang di Jakarta pada masa tersebut, melalui pendekatan kuantitatif, dengan teknik analisis deskriptif. Penyebaran agama islam yang sudah masuk ke Jakarta (Jayakarta-Batavia) mulai abad XVI, diiringi dengan keberadaan Suku Jawa di Jakarta pada abad XVI, menjadi simbol kuatnya pengaruh budaya Jawa pada bentuk arsitektur masjid di Jakarta. Masjid-masjid tua yang mengalami proses akulturasi arsitektur adaptasi Jawa paling banyak ditemukan pada abad XVIII-XIX. Terbentuknya komunitas muslim dan pemukiman warga pendatang di Jakarta pada abad XVIII-XIX telah menjadikan kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Pusat sebagai kawasan yang paling banyak memiliki peninggalan bangunan masjid-masjid tua di Jakarta. Terbukanya pintu perdagangan maritim yang sedemikian luas, telah membuka peluang besar terjadinya akulturasi budaya di Jakarta pada abad XVIII-XIX. Masjid- masjid tua yang memiliki akulturasi bentuk arsitektur Jawa sebagian besar berada di Kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Proses akulturasi arsitektur yang mengadopsi bentuk arsitektur non lokal (Timur Tengah, Modern, dan Kolonial Belanda), juga mulai banyak muncul di abad XVIII-XIX, keberadaan masjid-masjid tua yang mengadopsi bentuk arsitektur Timur Tengah-Modern, juga ditemukan sebagian besar berlokasi di kawasan Jakarta Barat. Eksistensi masjid-masjid tua tersebut merepresentasikan simbol sejarah Islam yang tumbuh, berkembang dari masa ke masa sesuai dengan konteks ruang dan waktunya.

Keywords
Akulturasi; Arsitektur; Jakarta; Masjid tua
References

Ashadi (2018) Akulturasi Arsitektur Masjid_Masjid Tua di Jakarta, Arsitektur UMJ Press [didownload dari: https://www.researchgate.net/publication/330275740 ] [diakses 04/01/2020].

Dahana, A. (2000) Kegiatan Awal Masyarakat Tionghoa di Indonesia. Vol.2 No.1. Wacana. Hal 55-57 [online version dari media.neliti] [viewed on 10/02/2020]

Ghofur, Abd. (2015) Perspektif Hisoris Arkeologis Tentang Keragaman Bentuk Bentuk Masjid Tua Di Nusantara, Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya, Vol.2 No.1. p.69-77 [ online version dari ejornal.uin-suska.ac.id] [ viewed on 08/02/2020]

Khodiran. (1998) Akulturasi debagai Mekanisme Pengaruh Kebudayaan. Humaniora No.8. p.87 [online version dari jurnal.ugm.ac.id] [viewed on 4/02/20]

Lasmiyati. (2009) Penyebaran Agama Islam di Jakarta Abad XVII-XIX. Vol 1 No.1. Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung. pp.78-79 [ online version dari researchget.net] [viewed on 08/02/2020]

Prasetyo, Yudi. Dari Oud Batavia sampai Nieuwe Batavia: Sejarah Kota Batavia 1596-1900 [online version dari lppm.stkipgri-sidoarjo.ac.id] [viewed on 10/02/2020]

Ridwiyanto, Agus. (2010) Batavia Sebagai Kota Dagang Pada Abad XVII Sampai Abad XVIII. Skripsi, Universitas Islam Negeri Hidayatullah

Wahidmurni (2017) Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. p.3 [online version dari repository.uin-malang.ac.id] [viewed on 04/02/2021]

Zulkarnen (2018) Diaspora Masyarakat Keturunan Arab di Jakarta, Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 4 No.3, pp.138-139 [online version dari jurnal.uai.ac.id] [viewed on 10/02/2020]

Information
PDF
923 times PDF : 697 times
Article Tools



Email the author (##plugins.block.readingTools.loginRequired##)